Jumat, 17 Juni 2011

NOT WITH ME

angin sayup-sayup berhembus meniup daun-daun yang tergantung di setiap dahan pohon di sepanjang jalan. Langit terlihat cerah malam ini dengan bintang-bintang yang kini hadir menempati pos-pos mereka di langit. Terlihat juga di kaki langit sebelah barat, ada satu bintang yang bersinar begitu terang, seakan tak ingin tertingal untuk menghadiri malam yang cerah ini.

Suara khas malam masih terdengar di sepanjang jalan yang sepi itu. Mengiringi langkah jimmy yang melangkah lambat, sesekali dia menengadah menatap langit yang tak biasa dia liat, begitu ramai dengan bintang. Jimmy memasukkan tangan kanannya kedalam salah satu saku jaketnya dan mengeluarkan kota hitam panjang persegi dengan beberapa tombol hitam menonjol berjajar di sisi kiri kotak itu.

I’m walking up from my summers dreams again

Try to thinking if you were alright

Kotak itu mulai mengeluarkan suara setelah jimmy menekan salah satu tombol di kotak hitam itu. Jimmy masih melangkah pelan , tak memperdulikan arus waktu yang terus berjalan. Sesekali dia bernyanyi menirukan lagu yang sedang dia putar itu.

Then I’m shattered by the shadows of your eyes

Knowing you were still here by my side

Potongan-potongan gambar kenangan mulai bermunculan di kepala jimmy. Potongan-potongan gambar kenangan itu merangkai menjadi kisah utuh seperti film yang sering di liat jimmy di bioskop.

Jimmy sedang duduk di salah satu undakan batu berbentuk danau di green park . Memandang seorang gadis yang sedang menuju kearahnya dengan mengenggam 2 es krim di kedua tangannya.

“coklat,”kata gadis itu sambil mengulurkan tangan kanannya yang menggenggam bungkusan es krim bercorak hitam dan coklat,”kesukaanmukan!”

“yeah”

Gadis itu duduk di atas batu yang berbentuk seperti bagian bawah pohon yang sudah di tebang yang ada di depan jimmy. Sambil membuka bungkusannya gadis itu tersenyum kepada jimmy, jimmy tersenyum ketika potongan-potongan gambar kenangan itu muncul, jimmy sadar senyum sahabatnya itu begitu manis dank has.

“kapan kamu berangkat ke inggris?”

“mungkin minggu depan,”kata gadis itu sambil memakan es krimnya yang berwarna merah muda itu,”mom sudah berkali-kali meneleponku untuk segera berangkat ke sana. Padahal aku masih ingin di sini menemani dad, kasihan dad sendiri di sini. Dan aku terlaru berat meninggalkan SD-ku di sini.”

“SD,sekolah dasar maksud kamu”

Gadis itu tertawa membuat es krim yang sedang dia makan kocar-kacir di birirnya.

“ya bukanlah, maksudku sweetesh dream.”

“ow.”kata jimmy seadanya.

Dalam hati, sesuatu seperti batu menghantam-hantam relung hati jimmy. Membuat segumpal pertanyaan sudah sesak di dalamnya dan ingin keluar.

“e-siapa memang SD itu, e-Sweetesh Dream kamu itu?”tanya jimmy setelah terdiam lama dan sedikit terbata-bata.

“hu-mau tahu aja, tapi hurup pertama namanya itu “C”, itu aja deh sekilas infonya!”

“memang kenapa aku enggak boleh tahu?”

“maaf bukan konsumsi publik.”kata gadis itu sambil tersenyum, senyum yang khas dan lucu dan tak mungkin di lupakan oleh jimmy.

I can see you if you' were not with me

I can say to my self if you'were OKAY

Lagu masih bersenandung dari kotak hitam milik jimmy melawan musik yang dikeluarkan malam dengan monotone. Angin malam mulai mencari celah-celah hangat di tubuh jimmy membuat, membuat jimmy harus lebih merapatkan tubuhnya ke dalam jaket abu-abunya.

Jimmy berandai-andai, jika saja hurup yang dikatakan gadis bitu adalah hurup pertama namanya, dia rela untuk memintanya mati-matian untuk mengundur waktu keberangkatannya ke inggris. Munkin satu bulan lagi, oh tidak terlalu pendek munklin satu tahun lagi. Tapi dia juga berpikir munkin gadis yang suadah tiga tahun menjadi sahabat karibnya itu hanya menganggapnya seorang sahabat sejati. Jimmy berteriak-teriak dalam hati apakah seorang sahabat tidak boleh menyukai sahabatnya sendiri.

Kini bulan berada tepat dia atas jimmy, tinggal di puncak langit seperti yang di lakukan sang surya saat tiba jam 12 baginya. Cahaya bulan memandikan pohon-pohon di sepanjang jalan dengan sinarnya. Bulan itu tak berbentuk bulan sempurna ada cekungan seperti bulan sabit yang hilang darinya.

I can feel you if you were not with me

I can reach you my self, you show me the way

Potongan-potongan gam,bar kenangan mulai bermunculan lagi, seperti film kedua yang diputar di bioskop, film itu menyla di kepal jimmy.

Kini jimmy duduk di kursi yang terletak diantara deretan kursi yang berjajar rapat terletak di tengah ruangan. Terlihat banyak orang yang berlalu-lalang di depannya dengan pakaian serba rapi. Dengan sikut yang bertumpu di lutut kaki, dan dagu yang di sangga oleh kedua tangannya, jimmy memerhatikan orang-orang itu. Jimmy lebih memerhatikan orang-orang yang berwajah bule, mengingat gadis itu akan pulang ke inggris dan akan berinteraksi dengan orang-orang seperti mereka.

“kau tahu, jim.”gadis itu membuka percakapan setelah berdiam lama seperti jimmy, duduk di sebelah jimmy,”aku tak tahu kapan lagi aku bisa bertemu denganmu, masa perjanjian dad dengan mom hanya sampai aku lulus.”

“memang kenapa?”kaget dengan perkataan gadis itu,”dan perjanjian apa yang kamu maksud?”

“mungkin seperti inilah keluarga yang tidak utuh, jim.”kata gadis itu dengan ekspresi yang tak pernah di lihat jimmy, begitu murung tanpa senyum yang biasa di lihat jimmy,”sejak dad dan mom bercerai, aku sudah menjadi rebutan di keluargaku, mungkin ini salah dad , yang menikah lagi dengan perempuan lain sebelum bercerai dengan mom. Tapi aku tak menyalahkan dad, jika dad menikah lagi karna aku tahu alasan mengapa dad melakukan hal itu.”

“lalu perjanjian apa yang tadi kau katakana?”

“jadi, saat dad dan mom sudah bosan memperebutkan diriku, mereka membuat kesepakatan, kesepakatan kalau mom yang dulu yang merawatku sampai lulus SMP, dan setelah itu dad yang menyekolahkanku sampai lulus SMA, yaitu sampai hari ini. Dan apabila aku sudah lulus mom yang akan merawatku lagi.”

“jadi sebenarnya, bagaimana perasaanmu,e-maksudku siapa yang lebih kau pilih untuk kau temani, ibumu atau ayahmu?” jimmy bertanya dengan harapan di hati, bila dia lebih memilih ayahnya dari pada ibunya. Dan dia juga berpikir tidak cukup bijak bila waktu merawat yang di miliki ayahnya tidak seimbang ibunya.

“entahlah, jim.”gadis itu tiba-tiba membuka tasnya dan mengambil benda hitam panjang yang berhiaskan banyak lubang di salah satu sisi panjangnya,”aku ingin kau memiliki ini,”gadis itu mengenggamkan tangan jimmy ke benda itu,”aku harap bila kau merindukanku, e-maksutku bila kau mengingatku, kuharap kau bersedia untuk meniup harmonika ini.”

“apa maksudmu, pasti aku akan merindukan sahabat sepertimu.”jimmy benci mengucapkan kata ”sahabat” kali ini, andai kata “seseorang yang istimewa dapat keluar dari mulutnya.”

“trims jim, kau sudah mau menjadi seorang sahabat yang baik untukku selama tiga tahun ini.”

Jimmy terdiam, memikirkan hal apalagi yang harus dia katakan kepada gadis itu sebelum waktu keberangkatannya. Jimmy terlalu takut untuk mengatakan kata yang harus dikatakannya . selama ini jimmy selalu memenjarakan kata itu dan berharap kata itu tak akan kabur dari mulutnya.

***

Potongan-potongan gambar kenangan masih bergerak-gerak silih berganti di kepala jimmy, seperti orang yang sedang membuat film kartun, jimmy mulai merangkai potongan-potongan gambar kenangan itu menjadi film utuh di kepalanya.

life was never be so easy as it seems

'till you come and bring your love inside

Jimmy menengadah lagi menatap pos-pos bintangdi langit. Mengamati bintang-bintang itu dan mulai mengam,bil garis-garis lurus diantara bintang-bintang itu. Terkadang garis-garis lurus yang di buat jimmy diantara bintang-bintang itu, tanpa sengaja membentuk garis-garis wajah gadis yang sedang di pikirkan jimmy. Kini jimmy sadar betapa galau bila perasaan terpendam seperti ini.

Film berlanjut, jimmy masih duduk terdiam di sebelah gadis itu, memikirkan kata-kata yang perlu dan tidak perlu untuk di ucapkan.

“em-bagaimana tentang sweetesh dreammu itu, mengapa si”C” itu tidak mengantar kepergianmu hari ini?”

“itulah sebenarnya keinginan terakhirku sebelum aku pergi, tapi ya sudahlah.”

“apa kau mau memberi tahuku siapa si”C” itu sebenarnya sebelum kau pergi?”kata jimmy ragu-ragu, mempersiapkan diri dan berpikir bagaimana perasaannya setelah mengetahui orang yang menjadi Sweetesh dream gadis itu adalah orang yang dia kenal.

“sebenarnya hurup pertama itu berarti chocolate, em-aku merasa lebih baik menamainya chocolate-ku.”

“ow, begitu!”

“bagi penumpang garuda Indonesia dengan tujuan kota London, di harapkan segera menuju pesawatnya, saya ulangi bagi penumpang garuda Indonesia dengan tujuan kota London, diharap segera menuju pesawatnya, atas perhatiaannya, trimakasih.”suara perempuan bergaung-gaung di sepanjang ruangan, membuat sebagian orang berdiri dan menggandeng koper mereka.

“wah itu pesawatku,”kata gadis itu berdiri,”aku harap suatu saat aku bisa mencuri waktu dari mom dan bisa kembali ke sini, ternyata bersekolah tiga tahun di SMA sesingkat ini.”

“oh ya, kuharap juga begitu.”

“jangan lupa meniup harmonika itudan menjaganya baik-baik, anggap saja harmonika itu sebagai pengganti sahabatmu ini.”kali ini gadis itu tersenyum seperti biasa yang sering dia perlihatkan sebelumnya.

“yeah, pasti.”kata jimmy sambil melihat dalam-dalam wajah gadis yang sudah menjadi sahabatnya selama tiga tahun ini. Jimmy tak menyangka waktu bergerak sangat cepat, sudah waktunya gadis itu pergi meninggalkannya.

Gadis itu melangkah menuju loket keberangkatan diikuti jimmy. Saat tiba di dekat pintu masuk, gadis itu berbalik dan menatap jimmy dengan senyuman yang lebih terlihat seperti tangisan.

“good bye jim, jangan lupa untuk meniup harmonika yang kuberikan tadi,”gadis itu melangkah memasuki pintu sambil tetap melihat jimmy,”see you.”

“yeah,see you, alice.”jimmy tetap menatap punggung gadis yang sedang melangkah pergi darinya. Berharap semoga arus waktu akan berhenti, tetapi arus waktu tetap berputar hanya saja bergerak lambat saat itu. Gadis itu masih berjalan menjauhi jimmy, sesorang yang begitu merasa kehilangan karan kepergiannya, ada yang hilang saat itu dari hidup jimmy. Membuat sebuah arti hidup takkan datang lagi menemaninya. Gadis itu tetap berjalan punggungnya masih terlihat dari kejauhan dan akhirnya menghilang di salah satu tikungan ruangan.

no matter space and distance make it look so far

still I know you were still here by my side

jimmy masih melangkah lambat di jalan yang sepi itu, mengeluarkan sebuah benda panjang yang berhiaskan lubang-lubang di salah satu sisi panjangnya. Jimmy memandangi lubang lubang itu dan meraba-rabanya. Tanpa sengaja dia menemukan sebuah kertas kecil tersembunyi di salah satu lubang harmonika itu. Dia membuka kertas yang tergulung itu sambil melangkah mendekati slah satu lampu yang ada di sepanjang jalan.

I love you, jim. Kau adalah Sweetesh Dreamku.

Kau adalah chocolate-ku. Yang slalu memaniskan hariku

jimmy terdiam seketika masih berusaha membaca tulisan-tulisan kecil yang tertulis di kertas kecil yang baru saja dia temukan. Jimmy tiba-tiba terduduk di atas aspal, dia tak tahu harus menyuruh hatinya untuk senang atau sedih. Gadis itu sudah terlanjur pergi.

Jimmy menaruh harmonika di mulutnya, memainkan nada seperti nada lagu yang sedang dia putar. Air mata membasahi pipi kanannya diiringi sayup-sayup angin berhembus. Di langit, para bintang masih setia berada di pos-pos mereka.

I can see you if you're not with me

I can say to my self if you're OKAY

I can feel you if you were not with me

I can reach you my self, you show me the way

Tidak ada komentar:

Posting Komentar